Brute force attack merupakan salah satu metode serangan siber yang paling sering digunakan untuk membobol sistem keamanan akun digital. Serangan ini menargetkan celah pada sistem login dengan menebak kombinasi username dan password secara otomatis. Meski terlihat sederhana, serangan ini bisa sangat efektif jika pengguna tidak menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat.
Untuk Menghindari hal tersebut simak penjelasan di bawah ini:
Definisi Brute Force Attack
Brute Force Attack adalah metode peretasan yang dilakukan dengan mencoba berbagai kombinasi username dan password secara berulang-ulang sampai menemukan kombinasi yang benar. Serangan ini dilakukan secara otomatis oleh program atau bot yang bisa mencoba ribuan bahkan jutaan kombinasi dalam waktu singkat.
Tujuan utama dari brute force attack adalah untuk mendapatkan akses ilegal ke akun atau sistem, seperti akun email, media sosial, layanan perbankan online, hingga sistem backend website.
Jenis-Jenis Brute Force Attac
1. Simple Brute Force Attack
Ini adalah bentuk paling dasar dari brute force attack. Dalam metode ini, penyerang mencoba menebak password secara sistematis tanpa menggunakan data pendukung apa pun. Kombinasi karakter (huruf, angka, dan simbol) akan dicoba satu per satu, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
2. Dictionary Attack
Berbeda dengan brute force sederhana, dictionary attack tidak mencoba semua kemungkinan kombinasi karakter, melainkan menggunakan daftar kata atau frasa umum yang sering dipakai sebagai password oleh banyak orang. Daftar ini bisa berupa file teks berisi ribuan bahkan jutaan entri seperti “123456”, “password”, “admin”, “qwerty”, “iloveyou”, dan sebagainya.
Jenis serangan ini sangat efektif terhadap pengguna yang masih menggunakan password lemah atau mudah ditebak. Karena tidak mencoba seluruh kombinasi karakter, dictionary attack lebih cepat dilakukan dibanding brute force murni, tetapi sama-sama berbahaya jika sistem keamanan tidak memadai.
3. Credential Stuffing
Credential stuffing adalah teknik brute force yang memanfaatkan data hasil kebocoran dari platform lain. Penyerang menggunakan kombinasi username dan password yang sudah diketahui (biasanya berasal dari database yang pernah diretas) dan mencoba kombinasi tersebut pada layanan lain. Misalnya, jika seseorang menggunakan email dan password yang sama untuk berbagai akun
Jenis serangan ini sangat berbahaya karena tidak mengandalkan tebakan, melainkan informasi nyata yang sudah ada—dan tingkat keberhasilannya pun sangat tinggi jika pengguna tidak menggunakan kombinasi login yang unik untuk setiap platform.
4. Reverse Brute Force Attack
Reverse brute force sering dilakukan pada sistem dengan banyak pengguna, seperti dalam lingkungan perusahaan besar atau layanan publik. Jenis serangan ini mengambil pendekatan yang berbeda dari brute force biasa. serangan ini dilakukan dengan mencoba banyak password untuk satu akun, penyerang mencoba satu password umum (misalnya “11111111” atau “password123”) terhadap banyak akun pengguna. Tujuannya adalah menemukan akun-akun yang menggunakan password yang sama dan sangat umum.
Meskipun terdengar seperti tebakan acak, metode ini cukup efektif karena banyak pengguna masih menggunakan password yang mudah ditebak atau default.
Mengapa Brute Force Attack Berbahaya?
- Membuka akses ke data sensitif
- Dapat menyebabkan kerugian finansial
- Membahayakan reputasi pengguna atau perusahaan
- Dapat digunakan sebagai pintu masuk untuk serangan lanjutan seperti ransomware atau pencurian identitas
Cara Menghindari Brute Force Attack
Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk melindungi diri dari serangan brute force:
1. Gunakan Password yang Kuat dan Unik
Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari penggunaan password yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nama depan.
2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
2FA menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan mengharuskan verifikasi melalui perangkat lain seperti kode OTP atau aplikasi authenticator.
3. Batasi Jumlah Percobaan Login
Sistem yang baik seharusnya mengunci akun atau memblokir IP setelah sejumlah percobaan login yang gagal.
4. Gunakan CAPTCHA
CAPTCHA membantu memastikan bahwa login dilakukan oleh manusia, bukan bot otomatis.
5. Perbarui Sistem dan Aplikasi Secara Berkala
Update keamanan terbaru sering kali memperbaiki celah yang dapat dimanfaatkan oleh peretas.
6. Gunakan Password Manager
Password manager membantu kamu membuat dan menyimpan password yang kompleks tanpa harus menghafalnya.
Nah, Itulah beberapa penjelasan mengenai brute force attack, jenis-jenisnya, serta bagaimana cara mencegahnya. Memahami cara kerja serangan ini dapat membantu Anda meningkatkan sistem keamanan akun maupun platform digital yang digunakan. Pastikan setiap akun yang Anda miliki memiliki lapisan perlindungan ekstra agar tidak menjadi target empuk para pelaku kejahatan siber.